Dinkes Aceh Mengadakan Video Conference Dengan Kementerian Kesehatan

Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2017


Hari rabu (11/6), Dinas kesehatan Aceh mengadakan Video conference dengan kementerian kesehatan bertempat di Aula Teuku Umar Dinas Kesehatan Aceh dalam rangka memperingati hari disabilitas internasional tahun 2017, bertujuan untuk melihat peran bagaimana kesiapan daerah dalam mendukung upaya penanggulangan disabilitas. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kadis Kesehatan Aceh, Kadis Kesehatan Kab Pidie, Kabid Kesra dari Biro Isra Pemerintah Aceh, Kabid Rehabsos Dinas Sosial dan NGO Christofel Blind Mission (CBM Indonesia), Kasi PTM dan Keswa Aceh dan Kabupaten Pidie, Kasie PTM dan Keswa Kab. Pidie, Dokter Puskesmas, Perawat RBM dan Perawat Keswa, Kader terlatih RBM dan Keswa, Penyandang disabilitas dan Keluarga dari Kab. Pidie dan Aceh Besar.

Dalam tanya jawab yang dilakukan dengan Dirjen P2P dr, H. Muhammad Subuh, MPPM dengan kepala dinas kesehatan Aceh disampaikan bahwa program penyandang disabilitas dimulai sejak masa konflik (penanganan kasus2 disabilitas fisik dan mental). Pasca tsunami tahun 2005 mulai berkembang penanganan disabilitas dengan Rehabilitasi bersumberdaya Masyarakat (RBM) bagi penyandang Disabilitas Mental dengan mengikutsertakan masyarakat (kader terlatih keswa) dan keluarga dalam penanganannya serta keterlibatan Lintas Sektor yaitu dengan mengembangkan Desa Siaga Sehat Jiwa dan terbentuknya tim TPKJM di kabupaten/kota serta forum2 perduli disabilitas di masyarakat. Sebagai wadah untuk konsultasi, kolaborasi bersinergi bersama. Perkembangan selanjutnya adalah dengan dilatihnya tenaga-tenaga kesehatan dan kader untuk penanganan ragam disabilitas/gangguan fungsional lainnya oleh Subdit Gifu Kemenkes di kabupaten Pidie.

Adapun kesiapan daerah Aceh dalam upayan penanggulangan disabilitas adalah melalui Jaminan Kesehatan Aceh, pembangunan fasilitas kesehatan yang akses bagi penyandang disabilitas, Penyediaan alat bantu bagi penyandang disabilitas, Sosialisasi ke kabupaten/kota mengenai Penanganan Penyandang Disabilitas, Peningkatan kapasitas petugas kesehatan baik dokter maupun perawat, serta kader menjalin kordinasi dan kolaborasi dengan Lintas sektor, edukasi keluarga dan mendorong terbentuknya forum - forum perduli disabilitas dan pemenuhan Lifelihood bagi penyandang disabilitas bekerjasama dgn CBM dalam program RBM nya. Namun dalam pelaksanaan pengembangan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM) pada disabilitas ada beberapa hal yang dihadapi seperti kordinasi lintas sektor yg belum bersinergi, keberlanjutan pelayanan setelah kemandirian penyandang disabilitas, keyakinan keluarga dalam merawat anggota keluarganya yg disabilitas masih kurang, regulasi lokal dan Alokasi dana baik APBN (saat ini adanya alokasi anggaran hanya untuk disabilitas Mental).

Dirjen P2P dr, H. Muhammad Subuh, MPPM menyampaikan harapan beliau agar penanggulangan gangguan fungsional dapat terus ditingkatkan melalui kerja lintas sektor terkait isu disabilitas, sehingga mewujudkan masyarakat inklusi terhadap penyandang disabilitas serta membangun sinergisitas layanan inklusif yang tangguh dan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas. Dan rencana kedepanya adalah memperluas Program RBM untuk beragam disabilitas di kab/kota dengan peningkatan kapasitas bagi petugas kesehatan dan masyarakat (kader) yang difasilitasi dari berbagai sumberdana.

👁 304 kali

Berita Terkait